"V—vin …."
"Apa kau sadar, betapa terlukanya aku saat tahu dan mendengar pengakuan Ben, KALAU DIA MENYUKAIMU?!!!"
Lea menggeleng, ia tidak tahu kalau ternyata Vino bukan hanya sekadar tahu dari media sosial Ben, tetapi ia mendengar sendiri pengakuan Ben.
"Vin …."
"Batasi dirimu dengan Ben atau aku yang bicara padanya."
Lea memilih diam dan tidak menjawab. Ia terisak, menutup wajah dengan kedua tangannya. Lea jelas-jelas menangis, namun Vino tetap dingin dan sama sekali tidak tersentuh oleh air mata Lea yang sudah berderai.
Api cemburu Vino yang telah berkobar sangat sulit untuk dipadamkan, meski dengan air mata. Ia berdecak karena kesal dengan Lea yang hanya diam dengan setiap pertanyaan, juga ucapan yang dilontarkan oleh Vino.
PRAAAAK!!!
Vino membanting ponsel Lea hingga hancur dan kemudian ia berlalu begitu saja, tanpa memedulikan lagi istrinya.
"HIKS!"
