"Astaga…! Jika tugasnya adalah seperti ini, aku tidak akan mau membantunya, aku lebih baik tidur dan beristirahat, sedangkan dia malah menemui temannya tanpa aku?" monolog Sakda yang membawa banyak buku di tangannya.
Bukan bukunya sendiri yang ia bawa, melainkan buku-buku dan tugas milik Sakda yang harus diberikan kepada temannya yang tinggal di apartemen berbeda dengan mereka, jaraknya cukup jauh, sehingga membuat Sakda harus mengeluh seperti itu.
"Lihat saja kau Radi! Kalau kau tidak membelikanku makanan waktu pulang, aku akan menghabisimu!" ancam Sakda, meskipun Radi tidak mungkin akan mendengarnya.
Flashback On….
"Ah…, aku sudah habis!" pekik Radi sembari menaruh sendoknya dengan cukup keras ke dalam mangkuk buburnya yang telah habis.
"Kau harus menggantinya jika mangkukku pecah!" pekik Sakda yang langsung menatap Radi dengan tatapan sinis.
Radi hanya tersenyum dengan santai, karena ia tidak akan merasa khawatir jika hanya harus mengganti mangkuk Sakda.
