Radi menangis. Rasanya tidak bisa di gambarkan, Lea kini sudah berada di tempat yang lain dan tak mungkin lagi untuk ia gapai. Ada setitik penyesalan yang mencuat kali ini. Selama Lea sakit, ia bahkan tak tersentuh untuk sekedar mengetahui keadaannya. Meski Vanesa sudah memberitahu setiap kali mendapat kabar dari Nindi.
"Jangan larut dalam kesedihan, Lea tidak akan menyukainya," kata Vino yang melihat Radi lebih banyak diam belakangan ini. Ia tahu bagaimana kesedihan lelaki itu karena ia juga merasakan hal yang sama. Ia bahkan tak peduli dengan sikap Radi yang lebih dingin dari sebelumnya.
Radi menghela napas perlahan. "Apa kau merasa menyesal juga?" tanyanya dengan nada datar, tapi cukup menusuk. "Kau pernah menyakitinya begitu dalam," imbuhnya saat melihat Ajeng mendekat.
"Itu masa lalu," jawab Vino. Ia menghela napas pelan ketika menatap Ajeng yang ternyata juga ada disana.