Kediaman Lesta malam ini terasa berbeda. Suasana yang biasanya sepi kini tampak ramai dan banyak kegiatan yang menunjukkan disana sedang ada perayaan. Lesta sendiri tampak sibuk berberes di kamar Lea yang kini sudah dibersihkan bahkan nampak seprei dan sarung bantal yang berubah menjadi baru. Ia menghela napas pelan sembari menunggu Ben membawa putrinya kembali. Ia memang menyetujui jika Lea akan di pertemukan dengan Radi. Ia tahu Lea memang tidak mengatakan apapun, tapi sebagai Ibu ia sangat tahu bagaimana perasaan putrinya saat ini. Ia menyelipkan sedikit harapan dan doa disana, berharap setelah ini tidak ada lagi yang menghalangi jalan putrinya untuk mendapat kebahagiaan. Tak terasa deraian bulir being sudah membanjiri pipi Lesta tanpa kompromi. "Aku tidak boleh menangis, Lea tidak akan menyukai ini," gumamnya pada diri sendiri, meyakinkan bahwa ini adalah hal yang terbaik.