"Radi, makan malam sudah siap." Berulang kali Rahel mengetuk pintu kamar anaknya.
"Kalian duluan saja. Aku sedang tidak ingin makan malam," balas Radi dengan suara keras dari dalam.
"Jangan bersikap seperti itu. Ayah dan kakakmu sudah menunggu di meja makan."
Dengan berat hati, akhirnya Radi memutuskan untuk bangkit. Ia berjalan serta membuka pintu. Rupanya Rahel sudah berdiri tepat di depan pintu kamar, menunggu sampai sang anak keluar dan mendengarkan ucapannya. Terlihat sekali kalau Radi sedang tidak ingin berinteraksi dengan orang-orang yang ada di rumah ini.
"Jangan tunjukkan wajah tidak suka kamu itu," ujar Rahel.
Radi menarik napasnya, "Hem… Iya, Bu."
"Ayah dan Ibu sudah lelah bekerja. Jangan sampai membuat ayahmu marah karena kamu bertengkar dengan Vino."
"Itu tidak akan terjadi, Bu."
"Baguslah. Sekarang, Ayah sudah menunggu kamu di meja makan."