Filo menatap heran pada kakaknya dan seorang gadis yang diperkenalkan ayahnya kemarin malam. Menatap mereka bergantian dan terakhir mengembuskan napas pasrah. Pagi ini dia seharusnya mengikuti pelatihan berkuda di luar istana bersama para prajurit. Tapi mendadak kakak yang tak pernah mau ia anggap kakaknya itu datang meminta bantuan untuk mengajari Metta mengolah bunga.
Dia bahkan terperangah menatap bunga-bunga yang beraneka ragam jenisnya dibawa oleh salah seorang pengawal. Seolah dia adalah pekerja di toko bunga. Dia orang sibuk. Siapapun yang ingin bertemunya harus memiliki janji temu terlebih dahulu.
"Baiklah, kalau begitu aku tinggal. Ajari putri Metta dengan ramah!" pamit Yuan dan pergi begitu saja. Membuat Metta berdiri dengan kikuk di hadapan Filo yang baru saja mendapat serangan dari Yuan. Rambut yang baru saja ia tata diacak tanpa permisi oleh Yuan dan ditinggalkan tanpa ucapan maaf. Benar-benar membuat darahnya naik.