"Enggak! Aku, nggak bisa!" Adinata tak akan melupakan tali pembatasnya.
"Kenapa?" cibir Ellera. "Selemah itu? Gue bahkan nggak ngajak lo berbuat jauh. Gue, kan cuma mau tidur, terus pelukan sama lo doang, udah itu aja! Oh ... oke-oke. Yaudah, gue nggak akan maksa. Lo bisa keluar dari kamar gue, kalo udah nggak ada hal penting lagi yang mau lo bicarain. Terserah lo mau tidur di mana. Di unit atas boleh, di apart 50? Boleh banget! Udah-udah, sana keluar!" usir Ellera terlebih dahulu keluar dari ruangan khusus berganti pakaian.
Ellera, gadis itu kemudian mencoba untuk mengambil sebuah kertas polosan, dan sebuah pensil. Seperti biasa, sebelum tidur, gadis itu akan membuat sketsa random untuk penghantar tidurnya.
"Lo ngapain masih di sini? Lo tidur di mana, sih sebenernya? Gue heran deh!" Ellera bingung sendiri dengan Adinata.