"Aku nggak punya waktu untuk cerita saat ini, Sayang!" Dengan senyuman yang masih tersungging getir, tatapannya pun tak bisa lepas dari Presdir Abinata.
Adinata kikuk, cowok itu tak tahu menahu maksud ucapan Ellera tadi.
"Ellera, sekali lagi saya peringatkan! Keluar kamu dari rumah saya! Kalau bisa, dua-duanya segeralah keluar! Saya sudah muakkk!" usirnya lagi.
Adinata menganggukkan kepalanya ke Ellera, mengisyaratkan dirinya mengajak gadis itu untuk menyudahi pertikaian ini, dan memutuskan untuk pergi walaupun belum apa-apa.
Ellera paham, dan langsung menarik pergelangan tangan Adinata untuk digenggamnya erat. "PRESDIR ABINATA, Adinata sepenuhnya menjadi milik saya, jangan lupakan itu. Terima kasih...." pamitnya sengaja membuat Presdir Abinata naik pitam untuk yang terakhir kalinya sebelum ia benar-benar melangkah pergi.