"Aku akan tetap pergi, Kek! Aku tidak seperti yang Kakek kira. Aku ikut serta bukan berarti aku haus akan cinta, bukan! Hanya saja, aku sudah membuat janji temu dengan temanku. Bukankah sebagai gadis yang baik, tak boleh ingkar janji? Bukankah Kakek juga mengajariku begitu setiap hari di telepon seluler? Heuuhh ... maaf, Kek. Aku tidak bermaksud meninggikan suara, tapi, aku sedikit tidak terima dengan ucapan Kakek tadi,"
"Benarkan apa yang aku bilang tadi? Gadis itu sangat random, dan bisa menggila kapan, dan di mana saja. Maka Ayah harus waspada! Dan sekarang? apa yang akan Ayah lakukan? Tindakan Ayah apa, saat mengetahui cucu Ayah menolak perintah Ayah, dan akan bersikeras tetap mendatangi kencan buta bersama teman-temannya?" sahut bu Ellersane yang sudah merias wajahnya itu.
"Maa....,"