"Gini-gini, Ell. Kakek lo tau, gue ikut? Dia nggak marah?"
"Ya makanya itu! Lo ngeyel banget dibilangin. Tapi gampang lah. Lo bisa sembunyi nanti," suruhnya pasrah. Ellera tidak punya cara lain tentunya.
"Oke! Kini gue tahu, alasan lo nolak ajakan Elend kencan buta nanti malam,"
"Nggak nolak, tapi masih mempertimbangkan! Gue bukan cuma mau nemuin, Kakek, Sell. Gue nanti malem juga ada sedikit urusan sama Sezairi," ungkap Ellera menurunkan kecepatan mobilnya.
"Haah, kenapa lo tiba-tiba sama Sezairi—orang penting Papa lo? Ell, bukankah orang itu sangat berbahaya di rana bisnis, dan sangat tak bisa dikalahkan? Gue bisa tahu, karena bokap gue beberapa kali kalah, akibat tak-tik anehnya."
"Gue tahu,"