Sellena terbengong. Gadis itu kemudian mencoba berpikir keras, dengan menatap Ellera sangat dalam. "Ohh ... kenapa Adinata mendadak mengganti namanya menjadi Loudi?" kata Sellena mengernyitkan dahinya.
Ellera tersentak. "Sell," memanggil Sellena lirih, diselimuti rasa heran.
Sellena berpikir keras lagi, kini lebih berhati-hati. Nama itu tiba-tiba sangat tak asing baginya. "Loudi bukan Adinata? Ta-tapi, Ell ... kalo Loudi sama Adinata orang yang berbeda, berarti lo selingkuh dong?" sosor Sellena masih tak nyambung.
"Sell, lo itu masih muda. Udah pikun aja," cemooh Ellera tersenyum getir. "Gue cabut, ya, Sell. Di lantai 50 juga dingin, ya ternyata. Gue kira di Griya Tawang doang. Jangan lupa nyalahin penghangat ruangan. Sana masuk, kasihan Reiley nungguin lo lama," suruh Ellera mencoba menutup kembali pintu lift.
