"Ben, kamu adalah suami terbaik yang aku miliki," ucap Lexi tersenyum manis.
Berapa kali pun dia memikirkannya, Lexi menyadari jika Ben adalah seorang suami terbaik yang Lexi miliki. Dia sangat beruntung karena Tuhan menitipkan orang seperti Ben untuk mencintainya dan menyayanginya dengan tulus seperti ini.
Bahkan dia sudah bersama dengan Ben sejak usia mereka berdua masih remaja, Tuhan bahkan memberikan Ben sejak lama untuk berada di sisinya dan menjaga Lexi selama ini. Hanya saja memang Lexi sendiri adalah seseorang yang sangat bodoh karena tidak mengerti perasaannya sendiri dan tidak menyadari seberapa besar perasaan Ben selama ini untuknya.
"Begitupun dengan aku, aku merasa sangat beruntung karena mempunyai seorang istri yang baik seperti kamu."
Lexi mengangguk setuju. "Kita berdua adalah orang yang sangat beruntung karena saling memiliki satu sama lain."