"Maafkan aku karena sudah membuatmu kecewa," sesal Bram. Dirinya tidak ingin larut dengan perasan bersalah terhadap adiknya dan juga anaknya. "Aku sudah memaafkan dirimu Mas, jauh hari sebelum kau memintanya," ucap Cesillia.
"Lantas bagaimana dengannya?" tanya Cesillia. "Siapa yang kau maksudkan?" Bram bingung dengan apa yang sedang diucapkan adiknya tersebut.
"Maksudku Jasmine, apakah dia menerima keputusanmu?" tanya Cesillia.
Bram terdiam, teringat bagaimana kemarahan Jasmine terhadapnya tadi pagi. Katakanlah dia memang brengsek tapi apa yang sudah mereka lakukan tempo hari adalah sebuah kesalahan baginya dan tidak menutup kemungkinan jika memang Jasmine hamil nantinya dia akan tetap berniat untuk bertanggung jawab dengan menikahinya.
"Dia menerimanya," ucap Bram tapi setelah mengatakan hal itu, dia kembali bingung apakah harus berkata jujur dengan adiknya ataukah harus diam sampai semua keadaan berjalan kembali dengan normal.
