"Lantas bagaimana dengan Zahra apa kau tega meninggalkannya?"
Deg
"Kau mengingatkanku padanya," Naura menghembuskan nafasnya perlahan. "Aku tahu dia takkan melakukan hal buruk padanya."
"Sekarang dia bersama Papa kandungnya bukan Bram bukan dengan Rifki suami kamu Naura," sela Jasmine.
"Benarkah? Syukurlah jika demikian aku hanya khawatir jika terjadi apa-apa dengannya mengingat dia juga sangat dekat denganku meskipun dia bukan anakku sendiri. Aku sangat sayang dengannya, andai orang tuanya mengijinkan aku membawanya pasti akan aku bawa dia," seloroh Naura dan di tertawai oleh Rizal tentunya.
"Kenapa gak sekalian dengan bapaknya bukankah Bram juga orang baik?" papar Rizal dengan nada mengejeknya.
"Apa kau sedang menyindirku? Meskipun dia baik tapi tak mungkin jika aku mengajaknya bukankah dia punya usaha sendiri di sini, sudahlah jangan mengada-ada oke," sela Naura.
"Naura, aku rasa Bram lebih baik daripada Rifki," sela Jasmine.