"Apa?" Naura melirik pada Rifki sekilas, ada perasaan kesal ketika tadi siang dia memakinya dengan seenak hati.
"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan sayang, maafkan aku," ucap Rifki mengecup punggung tangan Naura.
"Apa memangnya Mas? Jangan mengada-ada lagi, kamu marah-marah tadi siang aja masih membekas tadi pagi. Suami yang aku kenal bisa berubah-ubah seperti itu, siapa yang gak kesal."
"Aku marah padamu karena ingin yang terbaik untukmu Naura, jangan salah paham dengan semuanya. Aku gak ingin juga kamu direndahkan begitu saja olehnya memang siapa dia?"
"Stop!"
"Ada apa Naura?" Rifki terkejut mendengar suara Naura yang memintanya berhenti di pinggir jalan ramai dan banyak anak-anak.
"Kita makan soto yuk!" Naura turun dari mobil dan duduk lesehan menghadap jalan, Rifki menyusul dan duduk di sebelah Naura.
"Soto dua mangkuk ya Bu," ucap Naura pada si Ibu penjual soto.
"Makan di sini ya Neng?"