"Sepanjang hari, Aku hidup dengan pengetahuan bahwa, karena Aku, Kamu telah dilanggar lagi."
"Ini bukan salahmu."
"Dia mengikutiku ke rumahmu!" dia mengaum, mengacak-acak rambutnya dengan tangannya. "Kakakku mendobrak masuk ke rumahmu dan membuatmu takut."
"Aku baik-baik saja, dan itu hanya masalah. Ini bukan masalah besar," kataku pelan, saat aku berdiri dan bergerak dalam jangkauannya tapi berhenti saat matanya menjadi gelap.
"Bukan masalah besar," ulangnya dengan nada yang belum pernah kudengar darinya sebelumnya, nada yang membuatku berpikir seharusnya aku memilih kata-kataku dengan lebih bijak.
"Kamu berlari keluar rumah dengan handuk, mencengkeram gunting ke dadamu, ketakutan."