"Selamat beristirahat." Hiro memegang nisan batu di atas tanah.
Hujan deras membasahi jalanan kota menemani langkah kaki Hiro yang hendak pulang dari tempat pemakaman umum atau TPU yang cukup jauh dari apartemen miliknya.
"Sepertinya hujannya akan sangat deras," Gumam Hiro pelan melihat ke langit, awan cumulonimbis gelap mulai menurunkan muatannya ke muka bumi.
Hiro pun segera berlari kencang menuju salah satu halte bis terdekat untuk menumpang.
"Ini sangat dingin."
Hiro berhasil menemukan salah satu halte bis di kawasan tersebut, melihat jadwal dan rute yang dilewati agar bisa menentukan naik bis apa ia akan kembali ke apartemen miliknya.
Setelah membaca dan menentukan semuanya, Hiro pun menunggu bis yang akan ia tumpangi. Setelah kurang lebih 20 menit, bis yang ia tunggu pun datang dan membawanya pergi kembali ke apartemen miliknya.
"Semuanya kita sudah sampai di halte biru nomor 99, para penumpang yang hendak turun dipersilakan untuk turun dan penumpang yang hendak naik dipersilakan untuk naik."
Hiro masuk, men-scan smartphone miliknya yang berisi e-wallet untuk membayar biaya perjalanan yang akan ia tempuh, kemudian duduk di salah satu kursi penumpang yang sepi.
Sepanjang perjalanannya pulang, Hiro memilih untuk melihat smartphone miliknya, membaca beberapa berita penting di beberapa portal berita mainstream dan membuka sosial media miliknya seperti, Twitter, Instagram, YouTube, Twitch dan Discord.
Di Twitter Hiro melihat beberapa tagar yang berisi banyak informasi dan perbincangan antara para pengguna Twitter, di Instagram ia melihat beberapa gamer terkenal yang memberikan banyak update tentang diri mereka, di YouTube ia melihat beberapa konten kreator yang ia sukai belakangan ini.
Di Twitch ia melihat beberapa streamer yang sedang live streaming game yang sedang ia mainkan belakangan ini, begitu juga dengan di Discord yang kebanyakan diisi oleh para komunitas game online.
"Huh... dingin sekali," Hiro menutup smartphone miliknya-ia sudah membaca dan melihat banyak hal, dalam 15 menit-kemudian melihat ke luar jendela bis, hujan deras masih turun. "Kuharap aku segera tiba, setelah beberapa halte lagi mungkin."
Bis itu terus berjalan sesuai dengan rute yang sudah ditentukan, Hiro menunggu selama 30 menit sampai akhirnya bis itu tipe di halte yang ia tuju, halte yang cukup dekat dengan apartemen yang ia tinggali, selama itu Hiro kembali membuka smartphone miliknya untuk memeriksa sosial medianya lagi.
"Semuanya kita sudah sampai di halte biru nomor 334, para penumpang yang hendak turun dipersilakan untuk turun dan penumpang yang hendak naik dipersilakan untuk naik."
Hiro menutup smartphone miliknya segera turun dari bis tersebut dan kembali berjalan selama beberapa menit, jarak antara halte 334 itu dengan apartemen yang ia tinggali sekitar 100 meter, memakan waktu 3 menit dengan berjalan.
3 menit kemudian, Hiro sampai di depan gedung apartemen, ia masuk ke lobby langsung disambut oleh pegawai apartemen dengan samgat ramah.
Ting!
Lift terbuka, Hiro masuk ke dalam dan menekan tombol lantai 14, kemudian musik lift diputar secara otomatis.
Ting!
Lift terbuka, Hiro pun berjalan menuju apartemen miliknya, membuka pintunya dengan kunci kartu berwarna hitam gelap.
Segera melepaskan pakaiannya, memasukkannya ke dalam mesin cuci, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya.
***
Hiro adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang baru saja lulus dari SMA elit di Jakarta.
Ia cukup beruntung karena memiliki orang tua yang sangat bercukupan untuk membuatnya dapat merasakan bangku sekolah dari PAUD sampai SMA di sekolah yang palimg elit di Jakarta, ditambah lagi ia merupakan seorang anak berprestasi.
Dan untungnya juga Hiro sadar posisinya berada, walaupun memiliki harta dan otak ia tetap menjadi seorang yang rendah hati, sehingga banyak orang menyukainya, tidak sedikit juga yang menyatakan perasaan mereka kedapa Hiro.
Hiro benar-benar sangat beruntung, sampai ia bertemu dengan seorang wanita muda yang memiliki jarak usia 5 tahun di atas Hiro, jika ia berusia 18 tahun sekarang maka wanita berusia kurang lebih 23 tahun.
Sangat jelas di ingatan Hiro saat itu, saat ia pulang bersama dengan Ayah. Hari sabtu tanggal 10 juni 2034 sehabis pulang dari pesta perpisahan angkatan mereka berdua menemukan perkelahian antara pria dan wanita di tengah jalan.
Ayah langsung menghentikan mobil, turun—Hiro mengikuti dari belakang—Ayah dan Hiro menghampiri mereka berdua yang sedang bertengkar di tengah jalanan sepi.
Ayah mencoba memisahkan mereka berdua sampai suara guntur merobek gendang telinga.
DOOR!
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi.
***
"Akh-!" Hiro terkejut dan bangkit dari bathtub. "Sepertinya aku tertidur dan bermimpi buruk lagi," gumamnya pelan, keluar dari kamar mandi.
Jam menunjukkan pukul 19.00 WIB-Hiro membuka kulkas dan melihat apa yang bisa ia masak dan makan malam ini.
"Ada sayur, mie instan, telur, susu, hanya itu." Hiro mengambil bahan-bahan yang ia perlukan dan mulai memasak makan malamnya.
Tidak perlu memakan banyak waktu bagi Hiro untuk menyiapkan semuanya, terlebih lagi ia tinggal sendirian di apartemen ini.
Ia membawa masakannya ke ruang tengah, di sana TV LED berukuran besar, menghidupkannya dan menonton Heroes TV sambil makan.
Heroes TV selalu tayang malam di pukul 19.00 WIB dan tayang pagi di pukul 08.00 WIB, dimana semua orang sudah pulang dari kantor atau tempat kerja mereka masing-masing.
Sambil beristirahat sejenak, mereka biasanya akan menonton Heroes TV yang selalu memberikan informasi, kejadian, perkembangan gim atau peristiwa terbaru dan terbaik dari Benua Kompas.
"Hmm, berita menarik apa lagi yang akan mereka tayangkan kali ini," Hiro memakan suapan pertama.
Seorang presenter wanita muncul dan mulai membuka acara dengan suaranya yang penuh semangat, "Selamat malam Heroes! Bagaimana hari kalian?!"
Presenter wanita itu berbasa-basi sebentar sebelum memulai Heroes TV, bersama rekannya seorang presentar pria-mantan pemain profesional salah satu game E-Sport—yang sedang menunggu di belakang meja.
Heroes TV dalam 6 bulan terakhir telah membawakan banyak informasi menarik sehingga selalu ditunggu oleh para pemirsa di rumah, dari yang bukan pemain sampai pemain profesional selalu menonton Heroes TV.
Begitu juga dengan Hiro, ia selalu menunggu Heroes TV, tidak pernah terlambat, apalagi saat Ayah Hiro masih hidup.
Sebagai sesama peminat game online, mereka berdua tidak pernah melewatkan Heroes TV sekalipun, selalu menontonnya bersama-sama.
Heroes TV biasanya tayang selama 1 jam yang dibagi menjadi beberapa segmen, tergantung berita apa yang meraka bawa dan tayangkan.
Dan sudah 1 jam berlalu, sepertinya tidak ada informasi menarik sama sekali hari ini, Hiro menghela napas, meminum segelas air dan mengembalikkan puringnya ke dapur.
"Hah... lebih baik aku membereskan semua ini, dan segera kembali online ke ALO." Hiro bangkit dari tempat duduknya, mematikan TV dan membereskan semuanya.
***
Halo semuanya,
Cengko, penulis amatir baru di aplikasi wattpad ingin mengatakan bahwa aku membutuhkan bantuan kalian untuk membuat saya semangat dalam menulis dan melanjutkan series original Apex Legend Online.
Dengan Vote, Komen(kritik & saran), share.
Terima kasih,
***
Jadwal Update: 1× sehari, kalau tidak ada halangan.
***
21:41 WIB. Selasa, 28 september 2021.