Zuru nyaris terjatuh, dia mencoba untuk tetap mempertahankan kesadarannya. "Apakah aku berhasil?" Zuru mengangkat kepalanya, memang terlihat di depannya kalau Arzlan tidak bergerak.
"Whoah…." Bersorak keras seluruh prajurit, ini merupakan kebanggaan mereka. Setelah sekian banyak prajurit yang mati akibat satu pria kini semua sudah berakhir, kemenangan tetap terasa manis bagi mereka.
Alisha tidak bisa berkata apa-apa, dari kejauhan gadis itu telah mendapatkan perintah untuk tidak melakukan apa-apa apapun yang terjadi. "Kenapa ini bisa terjadi!" Mulutnya dia tutup menggunakan telapak tangan, air mata terus mengucur dengan derasnya. Kaki Alisha menjadi lemas hingga tidak sanggup untuk berdiri, matanya menjadi sayu tertuju ke arah tanah. "Seharusnya sejak awal aku membantu dirimu!"
Lubang besar di tubuhnya masih terus mengalirkan darah, semua telah usai, tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan kembali berdiri.