Bagi Arzlan dan Sylpine hal ini tidak biasa dilakukan, namun mereka juga memahami kalau setiap individu memiliki sifat berbeda.
Masing-masing dari mereka sudah diberikan sebuah mangkuk yang di dalamnya ada sup sayur, tapi mereka terlihat belum memakan makanan tersebut.
"Kenapa kalian berdua tidak memakannya?" tanya Nana dengan wajah yang sedikit sedih. "Apakah mereka ini tidak menyukai masakanku ya?"
Sylpine sedikit terkejut mendengar ucapan tersebut. "Tidak, aku rasa masakanmu ini terlihat sangat enak, tapi…."
"UH?" Nana penasaran kenapa wajah Sylpine menunduk dengan ekspresi yang sedikit sedih.
Sedangkan Arzlan mulai mencicipi makanan tersebut, dia tidak yakin kalau lidahnya akan merasakan makanan tersebut. "Sudah aku duga!" Mulutnya mulai memasukan beberapa sayuran, perlahan dia mengunyah makanan tersebut, namun tidak ada rasa apapun. Arzlan menghela napasnya.
"K-Kenapa dia seperti kesal setelah memakan makanan tersebut?"