Lucie tidak menjawab, kakinya terus melangkah hingga berada di samping Alisha di jarak 1 meter.
Mata Lucie terpaku menatap seluruh orang yang sedang berkumpul bersama di alun-alun kota, tawa dan kesenangan dari setiap wajah bisa dilihat olehnya.
"Sungguh ini merupakan hal yang cukup luar biasa, kalian yang memiliki tempat kelahiran yang berbeda bisa berbagi minuman yang sama!" Senyuman puas terukir di wajah Lucie.
"Apa yang kau maksud? Apakah ada masalah dengan hal ini?"
"Tidak, aku hanya merasa iri! Sejak aku masih kecil, aku ingin sekali bisa melihat kedamaian di mana semua ras bisa tertawa dan bergembira bersama!"
Alisha mengarahkan pandangan matanya ke kota. "Di sini merupakan tempat yang dibangun oleh Tuan Arzlan, jika bukan karena dirinya mungkin kami tidak akan pernah bisa bahagia seperti ini! Lokasi ini juga menjadi tempat Tuan Arzlan untuk menenangkan pikiran dan melihat seluruh area kota!"