Crash!!!
Tebasan seukuran 45 sentimeter sudah mendarah, luka memercikkan darah. Arzlan tidak menyangka kalau armor yang dipakainya akan dapat ditembus oleh pedang itu.
Perlahan Arzlan membalikkan tubuhnya, bagian luka terus mengalirkan darah. "Sudah aku duga kalau pedang itu memang memiliki kemampuan yang khusus!"
Essentia menghunuskan pedangnya. "Aku tahu dirimu ini memang tidak akan bisa dikalahkan hanya dalam satu kali tebasan!"
Arzlan menyipitkan matanya, energi dalam tubuhnya kembali menutup luka di badannya. "Begitu rupanya, ternyata kau ini sungguh orang berkemampuan tinggi!"
Essentia meruncingkan alisnya, dalam beberapa detik sudah berada di samping Arzlan sambil mengayunkan pedang. Hantaman bertekanan tinggi mendarat dengan sangat keras, Arzlan tidak mau kalah.
Segera Arzlan menangkis serangan tersebut, gelombang berpijar muncul. Aliran listrik menyetrum tubuh mereka secara lembut, namun tidak akan menjadi penghalang untuk terus memberikan tekanan besar.