Semakin sulit situasi ini, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk Elizabeth. Kalau tidak ada sandera, sudah dia hajar pria itu.
Tangannya mengepal dengan sangat marah memandang para pria tersebut.
"Ayolah, apa yang harus aku lakukan saat seperti ini?" Elizabeth melihat sekelilingnya, terlihat para gadis sudah memasang wajah penuh rasa takut.
Tangan dari bajingan itu sudah mulai meraba-raba bagian gadis itu, hanya dalam beberapa detik saja dia sudah bisa menyentuh bagian sensitif seorang perempuan.
"Hehehe… sekarang waktunya aku melakukannya!"
Crash!!!
Tidak bisa berkedip semua orang saat menyaksikan serangan mendadak yang telah memotong tangan pria itu, satu tambahan tendangan maut diberikan hingga mendorong pria tersebut ke belakang.
Arzlan menggendong wanita itu dan membawanya kepada wanita lainnya.
"T-Tuan Arzlan!" ucap Daisy dengan nada penuh rasa kejut.