Meski pedang yang begitu tajam berada hanya beberapa senti saja, tidak nampak wajah takut atau cemas dari gadis itu.
Matanya terus memandangi Arzlan.
"Aku tidak akan takut untuk mati, untuk apa aku menjawab ucapan manusia keji seperti dirimu!"
"Manusia keji?" Sangat membingungkan Arzlan ucapan gadis itu.
"Benar, manusia adalah makhluk rendah yang selalu saja melakukan hal buruk terhadap makhluk lain! Aku tidak ingin lagi melihat manusia di dunia ini berkeliaran!"
Marah sekaligus sebuah pancaran kesedihan terlihat jelas di dalam bola mata gadis tersebut. Entah apa yang sebenarnya terjadi, namun dia terlihat ingin sekali membunuh seluruh manusia di dunia ini.
Arzlan bisa merasakan sebuah dendam membara yang sanggup menggelitik hatinya. "Bagus juga bola matamu itu, tapi itu tidak akan mengubah apapun! Sekarang ini kau berada di dalam genggaman tanganku, satu kali ayunan maka kau akan langsung mati!"
"Apakah aku terlihat takut untuk hal itu?"