Entah apa yang sebenarnya Arzlan lihat, Daisy masih penasaran kenapa Arzlan terlihat begitu ingin bertemu dengan sosok yang tadi dilihatnya.
Mata Arzlan terus melirik ke sekitar, tidak ingin dirinya meninggalkan detail momen yang ada di sekitar.
Meski sudah menelusuri hutan, mereka tetap tidak menemukan apa-apa, hingga malam datang.
Sedikit mengecewakan, Arzlan sebenarnya ingin bertemu dengan sosok itu. Sosok yang begitu bersih dan terlihat sangat berbeda daripada kebanyakan makhluk.
Daisy menggosok-gosokan tangannya ke bahu, angin malam terasa begitu dingin dan mengerikan. Setelah sekian malam bersama Arzlan, baru kali ini angin terasa lebih dingin.
"Hacuh… aduh apakah aku ini sedang terkena flu?" ucap Daisy sembari menghapus ingus yang hendak keluar.
Arzlan terdiam, terus matanya memandangi api. Bahkan suara dari Daisy sama sekali tidak terdengar, dari arah jam dua ada hal yang baru saja muncul. Kedua kakinya berdiri tegap, matanya memandang lurus.
"T-Tuan Arzlan?"