"Apa kau kesini hanya untuk duduk saja?" Dokter Andre masih memperhatikan Adrian, karena dari dia masuk tak ada sepatah kata pun yang ia keluarkan.
"Hemmm ...."
"Jadi apa masalahmu?" ucap dokter Andre begitu tak sabar ia memotong ucapan Adrian.
"Kau diam dulu, bagaimana aku bisa bicara kalau kau bertanya terus menerus," ungkap Adrian dengan wajah yang kesal, pasalnya ia sedang mencari kata-kata yang tepat untuk bicara pada sahabatnya itu.
Adrian tak ingin di tertawakan saat ia berbicara nantinya, karena ia pasti dia akan diejek habis-habisan oleh dokter Andre.
"Apa menurutmu aku jatuh cinta padanya?"
Dokter Andre yang mendengarkannya pun terkejut, ia mengerutkan keningnya.
"Entah apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini, aku selalu memikirkannya, entah mungkin otakku yang bermasalah, sepertinya aku perlu tindakan medis."
Sontak saja dokter Andre tertawa terbahak-bahak mendengarkan ucapan sahabatnya itu.