Farah duduk di balik meja dan mulai menyantap mie instan yang telah ia buat.
"Mulai hari ini aku tak ingin lagi melihat kau mengenakan pakaian jelek itu, Farah"
Langkah Farah terhenti. la berbalik. "Apa maksudnya Ma?"
Aida memandang Farah dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Pakaianmu tak pantas untuk istri pengusaha. Bukankah anakku sudah memberimu kartu debit dan kredit? Kenapa takut membelanjakannya? Bukankah karena uang dia juga kau bersedia menikah dengannya?"
Wajah Fara seketika panas terbakar malu. la sadar sesadar-sadarnya, ia menikahi Adrian karena uang semata-tepatnya demi membantu Ayahnya juga. Adrian pun tahu itu. Mengapa sekarang mengungkit-ungkitnya lagi?
"Dasar kampungan," cela Selvie
Farah memandang dengan tatapan tajam ke arah wanita itu, bisa-bisanya ia berkata seperti itu padahal.dirinya tak tahu siapa Farah.
"Aku tahu apa yang aku kenakan, Sel." Farah berbalik dan melangkah pergi.