Dengan mata yang mengabur oleh air mata, Farah mengeluarkan pakaian-pakaiannya dari lemari. Sesekali kristal bening bergulir di pipinya. la menggigit bibir menahan isak.
Setelah mengeluarkan hampir seluruh isi lemari, Farah pun melipat pakaian-pakaian itu dan memasukkannya ke dalam koper. Nanti, ia akan membawanya ke rumahnya, lebih tepatnya rumah orangtuanya dan menyimpannya di sana. Mungkin kelak ia akan mengenakannya kembali setelah tiba waktu Adrian menceraikannya, namun itu dulu sebelum ia hamil.
Farah mengingat kembali semua ucapan Ibu mertuanya ucapan itu sangat menyakiti dirinya Ia pun berniat untuk menuruti keinginan Ibu mertuanya itu untuk merubah penampilan dan bisa untuk memantaskan diri Semata
Apalagi melihat betapa tak suka ibu adriam padanya, bahkan memerintahkan putranya menceraikannya, mungkin saja saat itu akan tiba tak lama lagi.
"Kamu enggak apa- apa Far?" tanyanya melihat ku yang terdiam memantung membuyarkan semua lamunanku, seraya memijat pelan pelipisku.