Malam menuju pagi. Sekitar jam tiga di Kota Ashur.
Gelak tawa masih terdengar samar di beberapa sudut kota. Namun tidak semeriah beberapa jam sebelumnya. Orang-orang sudah mulai beristirahat atau lebih tepatnya terpaksa beristirahat karena asyiknya aktivitas malam. Mau itu minum, judi, atau bersenda gurau dengan wanita malam.
Pada gelapnya malam itu, di sebuah sudut kota.
Seseorang yang memakai jubah hitam yang menutupi sekujur tubuhnya, dengan busur panah di tangan, sebuah tombak terlihat menggantung di punggungnya, dan satu kantong anak panah berada di pinggang.
Seorang lelaki yang dengan cermat sedang memantau situasi luar kediaman Millard dari atap sebuah bangunan yang jaraknya tidak terpaut jauh.
Diselubungi oleh kegelapan malam, lelaki tersebut bagai membaur dengan bayangan. Memandangi suatu keributan yang terjadi di depan gerbang kediaman.