Dalam kotak tanah yang dibuat oleh Sandra. Magma terus bertambah tinggi, yang tadinya hanya semata kaki, kini sudah mencapai lutut.
Kesatria Suci tidak bisa membiarkan kakinya terus terendam oleh magma. Sehingga saat ini dia menggunakan pedangnya yang ditancapkan di salah satu dinding. Lalu bergelantung mengangkat kaki dari permukaan yang panas.
Sambil bergelantung itu, Kesatria Suci itu berusaha menghancurkan dinding yang mengurungnya. Sayang, usahanya sulit dilakukan, karena masih ada Sandra yang tidak akan membiarkan musuhnya keluar dengan mudah.
Sandra berdiri dan bergerak tanpa ada gangguan walau kaki telah terendam magma panas.
Magma tersebut sama sekali tidak berpengaruh terhadapnya. Sehingga dengan mudah, Sandra berlari melayangkan serangan yang melukai musuhnya dengan mudah. Karena kesatria itu kehilangan mobilitasnya.