"Awshhhh!"
Sean menginjak kepala Gerry dengan alas sepatunya yang tebal dengan permukaan kasar. Ia tidak membiarkan lawannya bangun.
Gerry merasa tertahan, bahkan untuk meraih kaki Sean dan menghempaskannya saja ia tidak mampu.
"Aku sudah tidak akan memberikan ampunan kepada mu karena semua informasi sudah aku dapatkan dari gudang kalian yang kecil itu."
Begitu mendengar perkataan Sean, menjadikan Gerry langsung membelalakkan kedua bola matanya. "Apa?!"
Irshad mengerjap, ia kagum dengan Sean. "Keren."
…
"Bagaimana dengan luka mu?"
Mendengar itu, Sean menolehkan kepala ke arah Irshad yang sejak tadi berjalan berdampingan dengannya. Ia mendengus kecil, mendengar pertanyaan seperti itu, ia merasa kalau Irshad sedang meremehkannya. "Tentu saja aku sudah sembuh seratus persen. Kenapa kau bertanya seperti itu, Tuan Irshad?"
Irshad terkekeh kala melihat wajah Sean yang tampak sebal dengan dirinya. "Bukan begitu, aku habis menjalani operasi dan sudah bisa bergerak dengan bebas."