"Kamu nona yang sangat manis, bahkan mengajakmu bermain sesuatu hal yang panas, kurasa itu tidak cukup kehangatan. Aku merasa ingin menjadikanmu selir, yang mana kamu akan menjadi istri kedua aku yang mudah. Aku akan memanjakan, sama seperti membagi cinta kepada istriku yang pertama."
Erica yang mendengarnya mengangguk, ia tidak habis pikir kalau dirinya akan mendengar deretan kalimat yang seperti itu. Ia berharap Sean tidak mendengar itu semua.
Tiba-tiba saja…
BRUK!
Langit-langit atas yang ada du ruangan ini rubuh, dan menjadikan debu dari hancurnya kepingan nyanyian itu menyebar kemana-mana.
Erica mengibaskan tangan di depan walah, menghalau debu itu memasuki indra penciumannya lebih dalam.
Ia bisa melihat dengan jelas siapa yang masuk ke dalam ruangan ini dengan begitu heboh.
"Aku membelikan mu kalung Ruby, sayang."
…