Erica langsung saja beranjak dari duduk nya, ia membenahi barang-barang yang ada di atas meja kerana ingin pindah kemeja yang lain supaya Faro ini bisa memakai meja bekas miliknya. karena, sepertinya laki-laki itu tidak ingin pergi, maka dirinya yang akan pergi dan berpindah ke tempat lain. Ia tidak pernah mempermasalahkan sesuatu dan membuat dan menjadi panjang, kerana ia pandai juga dalam hal mengawal dan membuang sifat kekanakan.
"Kamu mau ke mana?"
Erica rasa, ia tidak perlu menjawab pertanyaan yang bodoh itu, maka dari itu yang ingin segera pagi dari hadapan laki-laki itu.
Sampai pada akhirnya, gerakannya terhenti karena mendengar sesuatu yang dikatakan oleh laki-laki tersebut, hal yang membuatnya tercenggang bahkan sampai membelalakkan kedua bola mata dan mengurungkan niat untuk pindah tempat.
…
Di sebuah tempat yang setiap harinya ramai karena ini adalah gedung yang dimana menjadi tempat tinggal sekaligus tempat bekerja.