Mendengar pergerakan kami, pria berkacamata ini mengangkat kepalanya, dan menyerang dengan tinjunya. Aku yang sudah terampil dalam perkelahian dengan lincah menghindar dan memberikan serangan telak pada perutnya. Belum sempat memegang perutnya yang kesakitan aku langsung memberikan serangan beruntun ke wajahnya dengan tinjuku. Lalu tendangan ke arah kaki belakang yang membuatnya berlutut dan serangan terakhir andalanku, tendangan lutut tepat di dagunya membuatnya terhempas dan terbaring di tanah. Mungkin dia sudah tak sadarkan diri.