Suara dengkuran halus ini entah bagaimana bisa menjadi hal yang menakjubkan untuknya, sepertinya wanita itu terlalu lelah menunggu lelakinya hingga tertidur begitu saja di sofa rumah mereka.
Ini memang baru jam 8 malam, tapi suara rumah sudah sangat hening, si kembar juga tak terdengar, kedua orang tuanya entah juga di mana.
Tak tega rasanya Bumi membangunkan Tasya, Dia menyelipkan tangannya di leher dan di bawah paha Tasya, menggendongnya dengan sangat hati-hati, takut putri tidurnya ini akan terbangun.
Berulang kali Bumi menciumi pipi Tasya, tapi ya wanita itu tak terusik sama sekali.
Sesekali Bumi tersenyum, Tasya begitu cantik, badannya pas, tidak terlalu kurus, wajahnya cantik, rambut coklat nan terurai panjang, alis mata natural tebal, bulu mata melentik, bibir yang menawan, mata yang hitam legam, sukses membuatnya jatuh cinta.