Hana terdiam, dia duduk dengan tatapan kosong, Kala sudah tak lagi berteriak kesakitan, namun sekarang gilirannya yang sakit saat tadi dokter menyatakan ada syaraf yang rusak dan patah pada sendi yang Kala alami, patahnya akan sulit di operasi karena terdapat pada engsel, dan kemungkinan itu ada, namun melihat adanya tambahan syaraf yang rusak, membuat dokter memperkecil persentase untuk Kala bisa berjalan kembali, Dia harus memakai kursi rodanya lagi.
"Ma"
Hana menggeleng, dan ya Hans menjatuhkan dirinya tepat di sebelah sang istri, bagaimanapun mereka bukan team medis yang tau bagaimana cara menyembuhkan seseorang.
"Kala cacat permanen Pa"
Mereka menutup matanya erat, Hans memijit pelipisnya, seketika pening menderanya, lalu apa yang bisa Dia jelaskan kepada Kala nantinya, walaupun gadis itu pasti tau kondisinya yang pertama saja dokter memperkirakan akan sangat lama untuknya bisa berjalan tanpa tongkat, dan itupun tidak akan bisa berjalan normal, ditambah dengan saat ini.