Tangan itu bergetar mengelus kaca pembatas khas ruang ICU, untungnya operasi Kala berjalan dengan lancar, Tasya mengingat kembali siapa yang menurunkan riwayat hipertensi itu kepada mereka, ya itu Neneknya, dulu beliau meninggal juga karena penyakit yang sama.
"Sya"
"Senja, anak gue Sen"
"Sembuh ya, biar kita bisa jagain Kala"
Tasya seperti menemukan kekuatannya, Senja layaknya lentera dikegelapan untuknya dan kedua malaikatnya, entahlah ini karma yang Tuhan maksudkan untuknya, atau memang cara Tuhan untuk menyadarkannya jika selama ini kesalahannya tak bisa terampuni.
"Bahkan Kala masih kecil banget untuk penyakit ini Sen"
"Tuhan punya rencana untuk setiap umatnya, lo yang kuat ya, liat gue di sini bakal selalu ada buat lo Sya"
"Andai gue gak nikah sama Bumi, andai gue gak jatuh cinta sama Elang, andai gue gak celakain lo, andai gu... Sen gue gak kuat"