Tasya POV.
Es krim?, not bad. Aku menyukai wangi vanila yang menguar dari cemilan tinggi gula ini, dia menikmati juga suapannya, dia? Siapa? Ya dia Bumi.
Aku melihatnya dengan jelas, laki-laki baik hati ini, ah apa aku harus mengatakannya?, iya aku harus berteriak aku mencintainya bukan?.
Sikapnya manis akhir-akhir ini dan jujur semuanya terkadang membuatku takut.
Apa tiba-tiba dia akan kembali berteriak kepadaku, akan memakiku dan mengatakan aku wanita murahan lagi?, atau mungkin dia akan di sini, duduk manis dan tersenyum sepanjang hari ketika melihatku.
Aku menginginkannya yang seperti ini saja, apakah boleh?, aku lelah dia dengan semua kearoganannya, aku cukup dengan dia yang sederhana dan tanpa makian untuk beberapa hari saja.
Untuk kehamilanku, apa aku benar-benar harus mengatakannya?, apa dia akan biasa saja dengan ini semua?, atau malah menginjak perutku sampi bayi kami keluar?, entahlah dengan membayangkannya saja bulu kuduk ku berdiri ngeri.