Mendung namun tak hujan, Jakarta gelap sekali, namun tak terlihat menakutkan, berulang kali Tasya membuka jendela mobil Elang, ingin rasanya dia berdiri di sun roof mobil itu lalu berteriak kencang.
Siapa yang tau isi hatinya? Jawabannya tak satupun.
"Maaf Bu Tasya, menurut catatan medis Ibu, kemungkinan sembuh ini hanya 15%" ujarnya.
"Saya bisa hidup berapa lama lagi dokter?"
"Satu tahun Bu Tasya, maaf sekali untuk itu"
Perbincangan itu selalu berputar di otaknya sebulan terakhir ini, hidupnya menjadi tak memilki semangat, semua mendadak menjadi buruk.
Namun sebelum benar-benar pergi Tasya ingin membuat banyak kenangan manis di dalam hidupnya untuk semua orang, terkhusus untuk Bumi.
Perihal rasa sakit?, Dia tak pernah peduli akan itu lagi, Dia hanya ingin bahagia di hari terakhirnya, apakah ini terlalu egois?.
"Lo ada pantangan makan gak Sya? Gue pengen makan Padang"