Satu tahun seperti bercanda untuk Tasya, Dia masih di sini, masih dengan rahasia besar penyakitnya, beruntung tempat berobat alternatif itu masih ada sampai saat ini.
Ini sudah pukul 10 malam, besok Tasya kembali ke Jakarta, namun tidak dengan cerita sebulan penuh ini.
Ya Dia berobat di sana, banyak hal yang Dia rasakan entah itu perkara perjuangan ataupun rasa sakit.
Sore hari di Sumatera Barat, akan selalu Dia kenang, waktu itu di kota Bukittinggi namanya, Dia berjuang dengan banyaknya rasa sakit di dalam hatinya, segala beban yang menumpu di pundaknya, dan air mata yang setiap hari tanpa bisa dia hentikan.
"Ini obatnya, satu bulan kita coba liat, kalau tambah sakit balik lagi"
"Baik Pak Aji"
Senja tersenyum, ya Tasya menolak keras pengobatan medis, karena dia benci obat-obatan yang akan merusak penampilannya, Dia tak mau siapapun menunjukan rasa kasihan nya, mending di sini, di tempat tak semua orang bisa melihat betapa nyerinya semua itu.
"Ini Mama mertua Lo nelepon"