Senja hanya menatap jengah Elang sedari tadi, Tasya yang duduk tak jauh dari mereka pun hanya terdiam, karena dia seakan tak punya tenaga untuk membantah Elang.
"Jadi menurut kamu aku harus apa sayang?"
Elang mengangkat kepalanya, namun selanjutnya kembali sibuk lagi dengan laptopnya.
"El..." sentak Senja jengah.
"Apa? Kamu mau maafin dia?, oh silahkan Sekala Senja, aku gak peduli"
"Kamu bisa sedikit aja bersikap dewasa?, Tasya itu gak remaja tanggung yang kabur gitu aja karena putus cinta, masalah dia lebih kompleks sayang, oh come on Elang"
"Dan dia gak mikirin kamu?, Mi kamu loh yang selamatin dia, aku ijinin kamu ke London semata-mata buat selamatin dia, tapi apa yang dia lakuin ke kamu, ninggalin kamu gitu?, temen namanya begitu?"
"El...
"Aku gak pernah marah tentang apapun yang kamu lakuin Senja, tapi aku marah sama sikap kamu yang tetap baik sama orang yang gak natap kamu dengan kebaikan kayak dia"
