Suara penyedot debu terdengar menenangkan, membuat Cika jadi mengantuk. Ia sedang membersihkan koridor sayap timur.
Rumah Tuan Raditya begitu luar biasa besar hingga Cika lelah rasanya bekerja di tempat ini. Ada banyak ruangan yang harus ia bersihkan, padahal ruangan-ruangan itu jarang sekali dilewati oleh orang-orang.
Kalaupun Cika tidak membersihkannya, tidak akan ada yang tahu. Namun, sang kepala pelayan, Ibu Arum sangat teliti. Ia mengecek semua pekerjaan Cika, menceklisnya dan memberinya nilai. Jika ruangan itu masih kotor, maka nilainya akan jelek.
Kalau sampai nilainya jelek terus, maka ia bisa terancam dikeluarkan dari tempat ini. Jika bukan karena gajinya yang besar, Cika juga tidak mau bekerja di sini.
Dan lagi, ia pun mendapatkan bonus lebih dari Tuan Freddy. Ia senang sekali bisa melayani sang tuan yang wajahnya tampan sekali seperti artis Hollywood. Belum lagi uangnya banyak sekali.