Kemudian Ben menggendong Briella dan membawanya masuk ke dalam kamar. Nyaris saja kaki Ben terantuk dus yang berisi barang-barang Briella.
"Kapan kamu berencana akan pindah dari rumah ini?" tanya Ben.
"Hmmm, mungkin besok."
"Cepat sekali? Untung saja, malam ini aku datang ke sini kalau tidak, aku akan kehilanganmu selamanya," ucap Ben dengan wajah serius.
"Tidak akan, Ben. Kamu tidak akan pernah kehilanganmu karena aku akan selalu punya cara untuk menemukanmu."
Briella mencium Ben dengan rakus dengan posisi tubuhnya berada di atas tubuh Ben. Dada mereka saling menempel. Sungguh kontras sekali, tubuh Briella yang sejuk seperti tersengat saat menempel dengan kulit Ben yang panas seperti api.
Ben pasti sudah amat sangat bergairah. Briella tidak ragu lagi untuk melepaskan celana Ben. Dalam waktu singkat, mereka sudah saling menyatukan tubuh.