"Tenang saja, aku sudah menyimpan fotonya yang dikirim oleh Yuli."
"Oh ya? Mana coba aku lihat!" seru Ben.
Jihan menunjukkan foto itu pada Ben. Seketika ia membelalak. Wanita yang ada di foto itu adalah wanita yang sempat ia kencani waktu itu. Kalau tidak salah namanya adalah Tina.
"Tina? Itu kan Tina. Ingat tidak waktu itu kamu pernah menjemputku di hotel saat ulang tahun Sam. Saat itu, aku habis bersama dengan Tina!" seru Ben.
Jihan menatap Ben sambil mencebik. "Tina ya? Kamu tidak salah lihat kan, Ben? Bisa saja Farel dan Tina bersaudara."
Ben tergelak. "Bersaudara katamu? Aku tidak pernah berpegangan tangan mesra dengan Ririn sekalipun. Begitu disandingkan saja, kami sudah pasti ketahuan jika kami adalah bersaudara. Lihat saja sendiri. Tidak ada kemiripan di antara mereka. Kamu masih saja membelanya. Kenapa sih?"
Jihan meringis dan kemudian sudut matanya mulai meneteskan air mata. "Ben, aku harus bagaimana?"