"Ada apa?" tanya Ben.
"Sepertinya, kartuku diblokir. Untung saja, aku masih punya kartu debit," ujar Briella.
"Hmmm, orang tuamu pasti mencarimu."
Briella mengedikkan bahunya. "Aku sudah dewasa dan berhak untuk menentukan kehidupanku sendiri."
Ia tampak kesal, tapi tidak berlangsung lama karena setelah itu sang petugas informasi membantu Briella dan Ben untuk mencatat alamat pengiriman.
Usai dari sana, mereka berdua pulang ke rumah Briella dan membongkar barang belanjaan mereka. Briella jadi senang lagi. Ia mencuci alat-alat makan hanya berjumlah untuk dua orang saja.
Ben jadi teringat ketika ia pertama kali membeli rumahnya dulu. Di sana hanya terdapat sedikit sekali barang-barang. Lalu ia membeli segala macam secara mencicil hingga akhirnya, rumahnya sekarang jadi memiliki banyak barang.
Lalu sebuah mobil truk pun datang membawa kasur, lemari, dan sofa baru. Briella tampak senang sekali hingga Ben pun jadi ikut senang.