Briella menggelengkan kepalanya membayangkan hal mengerikan itu. Lalu Ben menoleh padanya.
"Ada apa, Sayang?" tanya Ben.
"Uhm, tidak apa-apa."
"Kamu pasti terkejut karena aku menciummu di depan keluargaku, ya kan?" tebak Ben.
Briella mengulum senyumannya. "Lalu kenapa kamu melakukannya?"
"Memangnya kenapa? Kamu adalah kekasihku, tentu saja aku menciummu. Aku tidak peduli sekalipun Uncle Marshal memelotot ke arahku atau Aunt Melanie memutar bola matanya."
Briella menyeringai. "Yang mana itu Uncle Marshal dan Aunt Melanie? Memangnya kamu melihat mereka melotot dan memutar bola mata?"
Ben terkekeh. "Tidak. Aku hanya menebak-nebak. Sejauh ini, tidak ada yang peduli dengan kita."
Sebuah tepukan di pundak membuat Ben terkesiap. Briella menoleh, ternyata itu adalah Jihan dan Sam.
"Hei! Siapa bilang tidak ada yang peduli pada kalian?" seru Jihan. "Aku dan Sam terus menerus memperhatikan kalian berdua."