"Ya sudah," ucap Briella dengan suara yang lembut. "Sekarang, ayo kita berangkat. Kamu mau mengajakku makan malam di mana?"
Ben langsung menyalakan mesin mobilnya dengan tangan yang gemetar. Ia nyaris lupa bagaimana caranya menyalakan mobilnya. Setelah ia berhasil, Ben pun diam saja. Ia ingin mengatakan perasaannya yang sejujurnya pada Briella, tapi ia takut sekali.
Ben pun membuka mulutnya dan berkata, "Uhm, omong-omong, kamu terlihat cantik sekali, El."
Lumayan. Setidaknya, ia mengucapkan hal itu dengan cukup lancar. Ben mengulaskan senyumannya meski hanya tipis saja.
Briella menatap Ben dan balas tersenyum. "Terima kasih, Ben."
Seketika jantung Ben berdebar-debar dengan kencang. Astaga! Perasaan macam apa ini? Bagaimana bisa ia segugup ini saat bertemu dengan Briella?
Ini hanya makan malam dan Ben tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Meski mungkin setelah malam ini, akan ada sesuatu yang berbeda dari mereka.