Lisa pun tersenyum. "I love you, Ben."
"Sssshh. Jangan katakan hal itu."
Ben mencium Lisa lagi sambil melepaskan kaitan bra Lisa. Ia sudah cukup ahli dalam hal itu. Ia pun menurunkan bra Lisa dan segera meremas payudara Lisa yang padat dan empuk.
"Kenapa aku tidak boleh bilang I love you padamu?" tanya Lisa di sela-sela ciuman mereka.
Ben menurunkan kepalanya dan kemudian memasukkan puncak payudara Lisa ke dalam mulutnya. Ia menghisapnya dengan lembut sambil memainkannya dengan lidahnya.
Lisa menggelinjang sambil melengkungkan tubuhnya. Suara desahannya begitu nikmat tiada tara.
Ben melepaskan mulutnya sejenak. "Karena kita tidak saling mencintai," jawab Ben.
Lalu ia kembali melanjutkan hisapannya, sementara tangannya yang satu lagi menyusup ke bagian bawah kemeja Lisa yang panjang itu. Ia meraba-raba area sensitif Lisa yang ternyata sudah lembab.