"Dim sum?" dengus Briella setelah membaca papan nama rumah makan itu.
"Ya. Aku ingin mengajakmu untuk makan dim sum. Kamu suka dim sum yang mana? Siomay? Hakau? Bakpao? Pilih saja sesukamu. Biar aku yang traktir."
Mereka pun masuk ke dalam restoran itu dan seketika aroma makanan menguar, menggelitik hidung dan perut Ben hingga ia jadi merasa sepuluh kali lipat lebih lapar dari sebelumnya.
Sang pelayan restoran mengantarkan mereka untuk duduk di sebuah meja yang berada di tengah-tengah. Jelas bukan pilihan Ben. Namun, mereka terpaksa duduk di sana karena restoran itu cukup penuh.
Sang pelayan menyodorkan buku menu dan menunggu Ben untuk menyebutkan pesanannya. Akhirnya, Ben pun memesan beberapa menu kukus dan gorengan, lalu ia pun memesan bubur untuk mereka berdua.
"Aku pikir, kamu akan membiarkanku untuk memilih menunya," ucap Briella.