"Sebenarnya wanita itu bukan selingkuh dari pacarnya, tapi dari suaminya." Jihan membuka mulutnya lebar dan kemudian mengatupkannya. "Ya, Han. Dia itu sudah menikah."
Ben pasti sudah gila karena mengakui perbuatannya pada Jihan.
"Kamu memang berengsek, Ben," komentar Jihan sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya, aku memang pria yang berengsek. Aku rasa, kamu pasti kecewa karena memiliki teman sepertiku," ucap Ben sedih.
"Aku tidak pernah berkata seperti itu padamu. Bagiku, kamu adalah temanku dan itu sudah cukup. Aku menerimamu apa pun bentukmu. Hanya saja, aku lebih suka kalau kamu memiliki sedikit saja akhlak yang baik."
Ben mengedikkan bahunya. "Aku selalu berharap jika aku menjadi orang yang lebih baik lagi. Namun, tetap saja aku tidak bisa melawan godaan."
Jihan mendesah. "Sebaiknya, kamu akhiri saja hubunganmu dengannya. Kamu hanya akan menimbulkan masalah dalam rumah tangganya. Apa kamu mau menjadi penyebab kehancuran rumah tangga orang lain? Aku pikir kamu menyayanginya."