Kinara menangis lagi, selama dua hari ini Kinara nangis terus. Aku dan Ibu membawa Kinara keluar rumah. Tapi tetep saja ia tak mau berhenti. Kinanti meraih tubuh Kinara lalu mengendongnya. saat ingin pulang aku menahannya.
"ki jangan pulang dong, temenin aku dulu, " ucapku menahan tangan Kinanti.
"Jangan rewel ya nak," kata Kinanti.
Hampir satu jam dalam gendongan Kinanti.
Kinara masih saja terus menangis. Aku panik melihat nangis histeris.
"Kamu kenapa sih nak," gumamku sambil menepuk- nepuk pantatnya berharap Kinara segera diam.
masih saja menangis, aku dan Kinanti akhirnya mengajak keluar main ke tetangga bersama Kinanti.
Kinanti juga ikut bersama kami, tetangga sudah mengenali Kinanti.
"kenapa Kinara nangis terus?" tanya Bu RT yang kebetulan lewat.
"Iya nih, Bu. kinara lagi rewel," ucapku.
Bu RT mencoba ingin menenangkan Kinara.
Tak tega melihat Kinara kejer seperti ini.
Kinara nggak mau dia menolak diajak Bu RT.
